Halo,
saya ingin berbagi cerita bagaimana akhirnya saya tahu selingkuhan-selingkuhan
suami saya dan cara saya menghadapi mereka. Sebelumnya saya sudah pernah
bercerita secara ringkas tentang salah satu selingkuhan suami saya. Nah,
sekarang saya bercerita kembali sembari membeberkan cara saya menghadapinya. Sejujurnya
saya hanyalah manusia biasa yang lebih sering mengeluarkan emosi dan uneg-uneg
saya secara langsung. Anehnya, saya menghadapi “mereka” jauh lebih sabar dari
biasanya.
Hari
itu sebenarnya bukan hari pertama saya mengetahui pacar baru suami saya. Sudah sering
teman saya bernama Kak P menceritakan tentang perempuan itu, namun saya masih
menunggu waktu yang pas untuk menghubungi perempuan itu. Ternyata, teman-teman
kuliah saya pun banyak yang sudah tahu dan akhirnya mereka memperlihatkan bukti
capture bagaimana suami saya
membagikan momen mesra bersama selingkuhannya di akun path miliknya. Ya, kami
tidak berteman di path setelah pisah ranjang.
Di
bulan ketiga saya dan suami saya pisah ranjang, saya memberanikan diri meminta
pin bbm perempuan itu ke Mba Nia yang merupakan teman saya kala jadi SPG dulu.
Saya tanya baik-baik apakah ia kenal dengan wanita yang saya maksud. Ia jawab
kenal. Saya pun meminta untuk diberikan pin bbmnya. Mba Nia tidak bertanya, ia
langsung memberikannya. Kenapa memasuki bulan ketiga? Karena terhitung di bulan
tersebut suami saya sudah tiga bulan tidak menafkahi saya dan anak saya. Di
sinilah cerita itu dimulai...
Saya
mengganti nama pin bbm menjadi Ranika SPG/Usher/Model kemudian saya add pin bbm
perempuan itu. Kenapa saya mengganti nama ada embel-embel SPGnya? Karena perempuan
ini saat itu bekerja menjadi SPG Rokok di Jogja dan ia pernah satu tim dengan suami saya. Saya
membuat embel-embel SPG pun agar ia mudah untuk accept pin bbm saya. Sudah saya duga, tidak berapa lama ia accept. Dan mulailah saya chat dia.
Halo, ini mba N**** P***** ya?
Ia
membalas. Ini siapa ya?
Langsung
saya kirimi foto Lovy yang sedang tertawa. “Halo
mba,kenalin ini Lovy anaknya erik. Makasih ya mba berkat mba anak saya tidak
pernah sekalipun dinafkahi. Makasih lho mba selalu minta ditransferin suami
saya. Oh iya, erik pacar mba itu masih SAH jadi suami saya.
Ini
balasan perempuan itu yang masih saya simpan.
Dan
saya balas. Oh ya? Saya punya bukti lho mba kalo mba suka
ditransferin sama suami saya, masih gamau ngaku? Saya heran ada perempuan
setega mba yang bahkan bukan menyakiti sesama perempuan saja tapi juga mengambil
hak nafkah anak saya.
Nah
ini bukti kalau perempuan itu memang ditransfer. Chat ini dari Kak P yang saat
itu satu tim di perusahaan rokok bersama suami saya.
Dia
hanya membaca chat saya. Saya mulai lagi menulis chat. Nah sekarang mba tau kan saya masih jadi istri sahnya? Mbanya kalo mau
sama suami saya boleh kok pas saya sudah resmi cerai. Mba harusnya mikir, anak
saya aja gak dinafkahin apa kabar nanti sama anak mba? Hati-hati lho mba, mba
bisa merasakan apa yg saya rasakan.
Kemudian
seterusnya saya menceramahinya yang hanya ia baca. Tak berapa lama suami saya
mengirimkan pesan ke saya seperti ini.
Ohiya
kenapa suami saya bisa bilang “Bilang kuliah tp ga punya otak?” Karena
sejujurnya dia putus kuliah saat semester 2 dan saya paksa untuk kuliah lagi
setelah menikah dengan saya... LUAR BIASA SUSAHNYA! Iya, dia lebih milih
bekerja sebagai TL rokok yang dikelilingi wanita-wanita cantik ketimbang
mengenyam bangku kuliah demi masa depan. Teman-teman
saya juga bilang bahwa selingkuhan suami saya adalah salah satu SPG yang satu tim dengan suami saya. Wanita itu menjadi SPG karena ingin mencari uang sendiri dan sebagai
pelarian karena merasa kurang kasih sayang setelah perceraian kedua orang
tuanya. Oke, I see... Ternyata ia
“korban” perceraian namun ia tidak belajar untuk menghargai Lovy, anak saya
yang saat itu orang tuanya akan bercerai.
Setelah
suami saya menulis pesan seperti itu, saya pun kembali menulis chat kepada
perempuan itu. Cie mbanya ngadu sama
suami saya. Selamat lho mba, suami saya mengakui mba itu pacarnya.
Alhamdulillah saya dapat bukti untuk ke pengadilan bahwa suami saya memang
berselingkuh. Allah itu baik banget ya mba? Ngasih bukti segampang ini. Tenang
mba, setelah saya resmi bercerai mbanya bisa kok puas-puasin bergumul dengan
suami saya. Semoga mbanya bahagia ya. Love you.
Saya
sudahi percakapan saya dengan perempuan itu yang no respon tapi tetap dibaca. Di sini saya berbagi cara untuk
menghadapi selingkuhan suami saya:
1. Saya
berkata dengan sopan karena dengan begitu saya menunjukkan kepada selingkuhan
suami saya bahwa saya berpendidikan dan tidak asal memaki-maki dia.
2. Saya
tidak menulis dengan emosi, saya beristigfar saat saya marah membaca pesan dari
suami saya tapi tidak membalas ke perempuan itu dengan makian. Ya, meski saya
membalas pesan suami saya dengan tawa yang panjang seperti meledeknya kemudian
di akhir kalimat saya berterima kasih telah memberikan bukti nyata
perselingkuhannya, lantas saya tidak berkata-kata kasar kepada perempuan itu.
3. Saya
membuat perempuan itu tertekan dengan kata-kata sok bijak saya. Seems like dia akan berpikir “Hellowwww, lo nyeramahin gue
mentang-mentang gue selingkuhan suami lo?” hihi seneng deh!
Selang
satu bulan setelah kejadian mencekam
tersebut (baca: chat dengan selingkuhan suami) saya mendapatkan mimpi bahwa
perempuan itu hamil. Saya bercerita kepada tante saya tentang mimpi aneh yang
baru saja terjadi. Tante saya bilang mungkin memang benar.
Saya
pun kembali mengirimkan pesan chat kepada perempuan itu (benar sekali,
perempuan itu tidak menghapus kontak saya). Mba,
saya mimpi mba hamil dan dihamili suami saya lhoooo wow!
No respon hanya dibaca.
Saya chat kembali. Lovy nungging-nungging
lho mbaaaa berarti sebentar lagi Lovy punya adek tiri. Eh bener kan ya adek
tiri? Mbanya gak mau ngeresmiin dulu gitu? Hahaha
No respon hanya dibaca. Ya
ampun, saya usil banget ya? Sejujurnya saya senang lho menggoda perempuan itu hihihi.
Lovy memang lagi hobi nungging-nungging. Tante saya bilang mungkin mimpi saya
benar. Ah meski saya guyon, saya juga merasa bodo amat meski perempuan itu
hamil. Saya malah pengen ngomong “Syukurinnnn dihamilin suami orang” karena
saya sudah MUAK dengan gaya terang-terangan mereka yang semakin menjadi-jadi.
Saat
itu bulan November 2015 dimana saya sudah menyelesaikan sidang skripsi saya
yang Alhamdulillah mendapatkan nilai bagus. Teman saya bernama Kak C tiba-tiba
menghubungi saya via chat. Awalnya sekadar basa-basi menanyakan kabar kemudian
ia pun melontarkan maksud menghubungi saya. Ia bilang bahwa suami saya
menghamili perempuan itu. Ia juga bilang kemungkinan bulan Januari mereka akan
menikah.
Saya
bercerita padanya bahwa saya sudah mengetahui tentang kehamilan perempuan itu
dari mimpi. Saya juga bercerita bahwa saya sudah melabrak wanita itu lewat bbm.
Kak C hanya bisa takjub dengan perkataan saya. Ia bilang kok bisa gitu ya? Kamu tau info bahkan dari mimpi. Saya jawab di
sini ya, Kak. Itulah Kak dahsyatnya Allah SWT yang sangat sayang terhadap
hambanya yang terdzolimi. Bahkan tanpa perlu saya bertanya kepada teman-teman
saya, saya sudah mendapatkan jawaban pasti.
Kak
C juga mengatakan bahwa ia applause
karena saya sangat berani melabrak perempuan tidak tahu diri itu. Ternyata Kak
C sudah sangat muak dengan perempuan itu. Ia lah orang yang membujuk perempuan
itu untuk putus dengan suami saya. Ia bilang ke perempuan itu bahwa saya masih
istri sahnya. Sayang, Kak C tidak cukup berani mengatakan kejujuran tentang
perselingkuhan suami saya kepada saya. Kak C juga menawarkan untuk menemani
saya menemui bapak dari perempuan itu. Kak C mengetahui rumah perempuan itu
dengan pasti. Namun saya menolak, saya katakan padanya bahwa saya tidak mau
membuat diri saya semakin lelah. Saya hanya mau hidup bahagia dengan anak saya.
Biarlah perempuan itu menelan apa yang sudah terjadi dan biar Allah yang
membalasnya.
“Rasa
gembira” saya mengetahui tentang kebenaran mimpi saya tersebut, saya tuangkan
di status bbm. Tidak berapa lama Mba D menghubungi saya via bbm. Ia mengatakan
memang benar bahwa suami saya sudah menghamili perempuan itu. Berita tersebut
sudah tersebar di kalangan SPG rokok. Kemudian Mba D mulai bercerita tentang
sesuatu yang selama ini ia tutupi. Di sinilah akhirnya saya tahu bahwa suami
saya telah berselingkuh cukup lama, bahkan saat saya hamil.
Mba
D bercerita dulu ada SPG bernama Anita yang berasal dari Jakarta. Ia merupakan
SPG tarikan yang dibawa dari Jakarta untuk bekerja di Jogja. Awalnya Anita
adalah SPG yang dipegang suami saya sebagai TLnya. Mba D merupakan teman dekat
Anita. Anita sudah tahu bahwa suami saya telah menikah dan saya sedang
mengandung anak, sayang hati nurani Anita sudah ditutupi awan panas. Ia lebih
bergelora untuk bercinta dengan suami saya tanpa memikirkan saya di rumah yang
menunggu kepulangan suami saya.
Mereka
"bergumul" ketika jam pulang kantor. Suami saya menyempatkan diri mengantar Anita
ke kosnya sembari “mencicipi” tubuhnya. Miris memang saya baru tahu hal itu
setelah sekian lama. Pantas saja saat saya hamil, suami saya setiap jam 6 pagi
semangat berangkat bekerja namun ia selalu pulang telat. Seharusnya jam 6 sore
sudah sampai rumah, namun seringkali jam 3 pagi baru sampai rumah. Saya tanya
baik-baik, saya dimarahinya bahkan pernah ditendang dan juga dicekik. Iya, saat
itu saya sedang hamil muda. Ternyata... Anita penyebabnya. Suami saya tega
melukai perasaan saya yang menunggunya berjam-jam dan juga tega menganiaya saya
hanya karena seorang perempuan bernama Anita.
Mba
D bercerita kembali bahwa setelah beberapa bulan singkat mereka "bergumul", Anita
hamil. Anita panik luar biasa karena setelah ia melaporkan kehamilannya ke
suami saya, suami saya hanya berkata “Aku gak mungkin nikahin kamu. Kan kamu
tau istriku lagi hamil.” JEGER!!! Bagai tersambar petir, Anita merasa depresi.
Ia mencoba kuat meski akhirnya jalan pintaslah yang ia pilih. Ia menggugurkan
kandungannya yang ia bilang “Demi Mba Syifa” hahaha lucu. Demi saya? Kenapa
anda tidak memikirkan perasaan saya jauuuuh sebelum anda bergumul dengan suami
saya?
Mba
D juga bercerita, setelah ia menggugurkan kandungannya, suami saya bersikap 180
derajat terhadap Anita. Ia pura-pura tidak kenal jika melihatnya bahkan meminta
Anita untuk tidak satu tim dengannya lagi. Ia juga berkata “Baguslah” saat
Anita telah menggugurkan kandungannya. Ya, mantan suami saya sekejam itu.
Anita
yang merasa depresi pun akhirnya memilih untuk pulang ke ibu kota menemui
kekasihnya. Ia menghapus semua kontak teman-temannya di Jogja termasuk suami
saya. Bahkan Mba D pun kini tidak memiliki kontak bbm atau media sosial Anita.
Saya
marah. Saya kesal luar biasa. Kenapa baru sekarang saya mengetahuinya? Jika
saya tahu saat saya hamil dulu, saya akan mengambil jalur hukum dan saya pun
akan menceraikan suami saya saat itu juga. Pantas saja saat hamil dulu, saya
seringkali dianiaya oleh suami saya. Ternyata sebabnya karena suami saya
berselingkuh dengan banyak wanita (nanti akan saya ceritakan selingkuhannya
yang lain). Sering kali saya menangis saat hamil atas sikap dan perlakuan suami
saya. Ketika saya menangis, saya hanya bisa mencurahkan kepada anak saya di
dalam kandungan. Saya sangat takut untuk bercerita ke orang tua saya.
Tentang
Anita, saya bertanya kepada Mba D apakah Mba Nia tahu? Ia bilang semua orang di
kantor tahu termasuk Mba Nia. Astagfirullahalazim... bahkan Mba Nia kenal saya
jauh sebelum saya kenal suami saya, tapi kenapa ia tega menyembunyikan bangkai
tersebut? Lain halnya dengan Mba D, saya baru mengenalnya beberapa bulan, jadi
saat kejadian Anita, saya sama sekali tidak mengenal Mba D. Saya beranikan diri
untuk menghubungi Mba Nia via chat. Saya tanya baik-baik tentang semua yang
diceritakan Mba D. Mba Nia pun akhirnya mengakui bahwa memang ia mengetahui
semuanya. Beginilah yang ia katakan mengapa ia tidak memberi tahu saya.
Dek, aku perempuan dan kamu perempuan. Jika aku di
posisimu pasti aku gak kuat. Aku menutupi semuanya karena aku gak mau kamu jadi
sakit. Saat itu kamu lagi hamil muda, aku takut kamu keguguran. Maafin aku yang
gak mau cerita tentang Anita. Aku salah.
Sebenarnya
saya terima jawaban dari Mba Nia namun hati ini masih marah. Saya katakan
kepadanya bahwa saya wanita kuat. Jika saja ia memberi tahu, saya akan
mengambil tindakan. Saya katakan padanya bahwa saya selalu berkata jujur kepada
Mba Nia bahkan saat dulu suami Mba Nia SELINGKUH dengan SPG rokok, saya lah
yang membeberkan dan saya lah yang menguatkannya. Ia berdalih dengan mengatakan
bahwa ia tak mau saya bercerai dengan suami saya. Ia juga mengatakan bahwa
masalah itu sudah lama sekali dan tidak perlu diungkit kembali. Di sini saya
marah. Saya katakan padanya bangkai yang disimpan akhirnya akan tercium juga.
Perceraian yang tak ia inginkan pun akhirnya terjadi juga.
Ia
pun meminta maaf tapi sayang ia malah memarahi Mba D karena membeberkan
semuanya. Saya chat Mba Nia kembali, saya bilang Mba D sungguh luar biasa baik
dan ia tidak salah. Justru kenapa Mba Nia yang menyembunyikan sekian lama. Ia
meminta saya untuk case closed
tentang Anita. Ya, saya menurutinya. Saya katakan biarlah Anita mendapatkan
balasan dari Allah tanpa saya harus membalasnya.
Hhh...
bangkai tetaplah bangkai yang berbau busuk meski disimpan rapat agar tak
tercium baunya. Sayang, meski sedalam apapun bangkai disimpan, baunya tetap
akan terendus ke permukaan. Seperti itulah perselingkuhan. Perselingkuhan
seperti bangkai yang busuk dan bau. Meski ditutupi sekian lama, perselingkuhan
pada akhirnya akan ketahuan juga. Ntah si laki-laki atau si perempuan yang
tidak sengaja membuka aib perselingkuhan mereka atau malah salah satu dari
mereka yang lelah menutupi hubungan terlarangnya dan segera ingin go public.
So,
siapapun yang berpikir untuk berselingkuh dengan suami/istri orang, siap-siap
kalian akan mendapatkan balasan dari yang kuasa dan juga siap-siap melihat kesuksesan
dari orang yang kalian sakiti. Percayalah, Allah SWT selalu berpihak kepada
hambanya yang terdzolimi.