Monday, March 27, 2017

Ups, Sorry Mbaknya Saya Labrak


Halo, saya ingin berbagi cerita bagaimana akhirnya saya tahu selingkuhan-selingkuhan suami saya dan cara saya menghadapi mereka. Sebelumnya saya sudah pernah bercerita secara ringkas tentang salah satu selingkuhan suami saya. Nah, sekarang saya bercerita kembali sembari membeberkan cara saya menghadapinya. Sejujurnya saya hanyalah manusia biasa yang lebih sering mengeluarkan emosi dan uneg-uneg saya secara langsung. Anehnya, saya menghadapi “mereka” jauh lebih sabar dari biasanya.
Hari itu sebenarnya bukan hari pertama saya mengetahui pacar baru suami saya. Sudah sering teman saya bernama Kak P menceritakan tentang perempuan itu, namun saya masih menunggu waktu yang pas untuk menghubungi perempuan itu. Ternyata, teman-teman kuliah saya pun banyak yang sudah tahu dan akhirnya mereka memperlihatkan bukti capture bagaimana suami saya membagikan momen mesra bersama selingkuhannya di akun path miliknya. Ya, kami tidak berteman di path setelah pisah ranjang.
Di bulan ketiga saya dan suami saya pisah ranjang, saya memberanikan diri meminta pin bbm perempuan itu ke Mba Nia yang merupakan teman saya kala jadi SPG dulu. Saya tanya baik-baik apakah ia kenal dengan wanita yang saya maksud. Ia jawab kenal. Saya pun meminta untuk diberikan pin bbmnya. Mba Nia tidak bertanya, ia langsung memberikannya. Kenapa memasuki bulan ketiga? Karena terhitung di bulan tersebut suami saya sudah tiga bulan tidak menafkahi saya dan anak saya. Di sinilah cerita itu dimulai...
Saya mengganti nama pin bbm menjadi Ranika SPG/Usher/Model kemudian saya add pin bbm perempuan itu. Kenapa saya mengganti nama ada embel-embel SPGnya? Karena perempuan ini saat itu bekerja menjadi SPG Rokok di Jogja dan ia pernah satu tim dengan suami saya. Saya membuat embel-embel SPG pun agar ia mudah untuk accept pin bbm saya. Sudah saya duga, tidak berapa lama ia accept. Dan mulailah saya chat dia.
Halo, ini mba N**** P***** ya?
Ia membalas. Ini siapa ya?
Langsung saya kirimi foto Lovy yang sedang tertawa. “Halo mba,kenalin ini Lovy anaknya erik. Makasih ya mba berkat mba anak saya tidak pernah sekalipun dinafkahi. Makasih lho mba selalu minta ditransferin suami saya. Oh iya, erik pacar mba itu masih SAH jadi suami saya.
Ini balasan perempuan itu yang masih saya simpan.


Dan saya balas. Oh ya? Saya punya bukti lho mba kalo mba suka ditransferin sama suami saya, masih gamau ngaku? Saya heran ada perempuan setega mba yang bahkan bukan menyakiti sesama perempuan saja tapi juga mengambil hak nafkah anak saya.
Nah ini bukti kalau perempuan itu memang ditransfer. Chat ini dari Kak P yang saat itu satu tim di perusahaan rokok bersama suami saya.


Dia hanya membaca chat saya. Saya mulai lagi menulis chat. Nah sekarang mba tau kan saya masih jadi istri sahnya? Mbanya kalo mau sama suami saya boleh kok pas saya sudah resmi cerai. Mba harusnya mikir, anak saya aja gak dinafkahin apa kabar nanti sama anak mba? Hati-hati lho mba, mba bisa merasakan apa yg saya rasakan.
Kemudian seterusnya saya menceramahinya yang hanya ia baca. Tak berapa lama suami saya mengirimkan pesan ke saya seperti ini.


Ohiya kenapa suami saya bisa bilang “Bilang kuliah tp ga punya otak?” Karena sejujurnya dia putus kuliah saat semester 2 dan saya paksa untuk kuliah lagi setelah menikah dengan saya... LUAR BIASA SUSAHNYA! Iya, dia lebih milih bekerja sebagai TL rokok yang dikelilingi wanita-wanita cantik ketimbang mengenyam bangku kuliah demi masa depan. Teman-teman saya juga bilang bahwa selingkuhan suami saya adalah salah satu SPG yang satu tim dengan suami saya. Wanita itu menjadi SPG karena ingin mencari uang sendiri dan sebagai pelarian karena merasa kurang kasih sayang setelah perceraian kedua orang tuanya. Oke, I see... Ternyata ia “korban” perceraian namun ia tidak belajar untuk menghargai Lovy, anak saya yang saat itu orang tuanya akan bercerai.
Setelah suami saya menulis pesan seperti itu, saya pun kembali menulis chat kepada perempuan itu. Cie mbanya ngadu sama suami saya. Selamat lho mba, suami saya mengakui mba itu pacarnya. Alhamdulillah saya dapat bukti untuk ke pengadilan bahwa suami saya memang berselingkuh. Allah itu baik banget ya mba? Ngasih bukti segampang ini. Tenang mba, setelah saya resmi bercerai mbanya bisa kok puas-puasin bergumul dengan suami saya. Semoga mbanya bahagia ya. Love you.
Saya sudahi percakapan saya dengan perempuan itu yang no respon tapi tetap dibaca. Di sini saya berbagi cara untuk menghadapi selingkuhan suami saya:
1.      Saya berkata dengan sopan karena dengan begitu saya menunjukkan kepada selingkuhan suami saya bahwa saya berpendidikan dan tidak asal memaki-maki dia.
2.      Saya tidak menulis dengan emosi, saya beristigfar saat saya marah membaca pesan dari suami saya tapi tidak membalas ke perempuan itu dengan makian. Ya, meski saya membalas pesan suami saya dengan tawa yang panjang seperti meledeknya kemudian di akhir kalimat saya berterima kasih telah memberikan bukti nyata perselingkuhannya, lantas saya tidak berkata-kata kasar kepada perempuan itu.
3.      Saya membuat perempuan itu tertekan dengan kata-kata sok bijak saya. Seems like dia akan berpikir “Hellowwww, lo nyeramahin gue mentang-mentang gue selingkuhan suami lo?” hihi seneng deh!
Selang satu bulan setelah kejadian mencekam tersebut (baca: chat dengan selingkuhan suami) saya mendapatkan mimpi bahwa perempuan itu hamil. Saya bercerita kepada tante saya tentang mimpi aneh yang baru saja terjadi. Tante saya bilang mungkin memang benar.
Saya pun kembali mengirimkan pesan chat kepada perempuan itu (benar sekali, perempuan itu tidak menghapus kontak saya). Mba, saya mimpi mba hamil dan dihamili suami saya lhoooo wow!
No respon hanya dibaca. Saya chat kembali. Lovy nungging-nungging lho mbaaaa berarti sebentar lagi Lovy punya adek tiri. Eh bener kan ya adek tiri? Mbanya gak mau ngeresmiin dulu gitu? Hahaha
No respon hanya dibaca. Ya ampun, saya usil banget ya? Sejujurnya saya senang lho menggoda perempuan itu hihihi. Lovy memang lagi hobi nungging-nungging. Tante saya bilang mungkin mimpi saya benar. Ah meski saya guyon, saya juga merasa bodo amat meski perempuan itu hamil. Saya malah pengen ngomong “Syukurinnnn dihamilin suami orang” karena saya sudah MUAK dengan gaya terang-terangan mereka yang semakin menjadi-jadi.
Saat itu bulan November 2015 dimana saya sudah menyelesaikan sidang skripsi saya yang Alhamdulillah mendapatkan nilai bagus. Teman saya bernama Kak C tiba-tiba menghubungi saya via chat. Awalnya sekadar basa-basi menanyakan kabar kemudian ia pun melontarkan maksud menghubungi saya. Ia bilang bahwa suami saya menghamili perempuan itu. Ia juga bilang kemungkinan bulan Januari mereka akan menikah.
Saya bercerita padanya bahwa saya sudah mengetahui tentang kehamilan perempuan itu dari mimpi. Saya juga bercerita bahwa saya sudah melabrak wanita itu lewat bbm. Kak C hanya bisa takjub dengan perkataan saya. Ia bilang kok bisa gitu ya? Kamu tau info bahkan dari mimpi. Saya jawab di sini ya, Kak. Itulah Kak dahsyatnya Allah SWT yang sangat sayang terhadap hambanya yang terdzolimi. Bahkan tanpa perlu saya bertanya kepada teman-teman saya, saya sudah mendapatkan jawaban pasti.
Kak C juga mengatakan bahwa ia applause karena saya sangat berani melabrak perempuan tidak tahu diri itu. Ternyata Kak C sudah sangat muak dengan perempuan itu. Ia lah orang yang membujuk perempuan itu untuk putus dengan suami saya. Ia bilang ke perempuan itu bahwa saya masih istri sahnya. Sayang, Kak C tidak cukup berani mengatakan kejujuran tentang perselingkuhan suami saya kepada saya. Kak C juga menawarkan untuk menemani saya menemui bapak dari perempuan itu. Kak C mengetahui rumah perempuan itu dengan pasti. Namun saya menolak, saya katakan padanya bahwa saya tidak mau membuat diri saya semakin lelah. Saya hanya mau hidup bahagia dengan anak saya. Biarlah perempuan itu menelan apa yang sudah terjadi dan biar Allah yang membalasnya.
“Rasa gembira” saya mengetahui tentang kebenaran mimpi saya tersebut, saya tuangkan di status bbm. Tidak berapa lama Mba D menghubungi saya via bbm. Ia mengatakan memang benar bahwa suami saya sudah menghamili perempuan itu. Berita tersebut sudah tersebar di kalangan SPG rokok. Kemudian Mba D mulai bercerita tentang sesuatu yang selama ini ia tutupi. Di sinilah akhirnya saya tahu bahwa suami saya telah berselingkuh cukup lama, bahkan saat saya hamil.
Mba D bercerita dulu ada SPG bernama Anita yang berasal dari Jakarta. Ia merupakan SPG tarikan yang dibawa dari Jakarta untuk bekerja di Jogja. Awalnya Anita adalah SPG yang dipegang suami saya sebagai TLnya. Mba D merupakan teman dekat Anita. Anita sudah tahu bahwa suami saya telah menikah dan saya sedang mengandung anak, sayang hati nurani Anita sudah ditutupi awan panas. Ia lebih bergelora untuk bercinta dengan suami saya tanpa memikirkan saya di rumah yang menunggu kepulangan suami saya.
Mereka "bergumul" ketika jam pulang kantor. Suami saya menyempatkan diri mengantar Anita ke kosnya sembari “mencicipi” tubuhnya. Miris memang saya baru tahu hal itu setelah sekian lama. Pantas saja saat saya hamil, suami saya setiap jam 6 pagi semangat berangkat bekerja namun ia selalu pulang telat. Seharusnya jam 6 sore sudah sampai rumah, namun seringkali jam 3 pagi baru sampai rumah. Saya tanya baik-baik, saya dimarahinya bahkan pernah ditendang dan juga dicekik. Iya, saat itu saya sedang hamil muda. Ternyata... Anita penyebabnya. Suami saya tega melukai perasaan saya yang menunggunya berjam-jam dan juga tega menganiaya saya hanya karena seorang perempuan bernama Anita.
Mba D bercerita kembali bahwa setelah beberapa bulan singkat mereka "bergumul", Anita hamil. Anita panik luar biasa karena setelah ia melaporkan kehamilannya ke suami saya, suami saya hanya berkata “Aku gak mungkin nikahin kamu. Kan kamu tau istriku lagi hamil.” JEGER!!! Bagai tersambar petir, Anita merasa depresi. Ia mencoba kuat meski akhirnya jalan pintaslah yang ia pilih. Ia menggugurkan kandungannya yang ia bilang “Demi Mba Syifa” hahaha lucu. Demi saya? Kenapa anda tidak memikirkan perasaan saya jauuuuh sebelum anda bergumul dengan suami saya?
Mba D juga bercerita, setelah ia menggugurkan kandungannya, suami saya bersikap 180 derajat terhadap Anita. Ia pura-pura tidak kenal jika melihatnya bahkan meminta Anita untuk tidak satu tim dengannya lagi. Ia juga berkata “Baguslah” saat Anita telah menggugurkan kandungannya. Ya, mantan suami saya sekejam itu.
Anita yang merasa depresi pun akhirnya memilih untuk pulang ke ibu kota menemui kekasihnya. Ia menghapus semua kontak teman-temannya di Jogja termasuk suami saya. Bahkan Mba D pun kini tidak memiliki kontak bbm atau media sosial Anita.
Saya marah. Saya kesal luar biasa. Kenapa baru sekarang saya mengetahuinya? Jika saya tahu saat saya hamil dulu, saya akan mengambil jalur hukum dan saya pun akan menceraikan suami saya saat itu juga. Pantas saja saat hamil dulu, saya seringkali dianiaya oleh suami saya. Ternyata sebabnya karena suami saya berselingkuh dengan banyak wanita (nanti akan saya ceritakan selingkuhannya yang lain). Sering kali saya menangis saat hamil atas sikap dan perlakuan suami saya. Ketika saya menangis, saya hanya bisa mencurahkan kepada anak saya di dalam kandungan. Saya sangat takut untuk bercerita ke orang tua saya.
Tentang Anita, saya bertanya kepada Mba D apakah Mba Nia tahu? Ia bilang semua orang di kantor tahu termasuk Mba Nia. Astagfirullahalazim... bahkan Mba Nia kenal saya jauh sebelum saya kenal suami saya, tapi kenapa ia tega menyembunyikan bangkai tersebut? Lain halnya dengan Mba D, saya baru mengenalnya beberapa bulan, jadi saat kejadian Anita, saya sama sekali tidak mengenal Mba D. Saya beranikan diri untuk menghubungi Mba Nia via chat. Saya tanya baik-baik tentang semua yang diceritakan Mba D. Mba Nia pun akhirnya mengakui bahwa memang ia mengetahui semuanya. Beginilah yang ia katakan mengapa ia tidak memberi tahu saya.
Dek, aku perempuan dan kamu perempuan. Jika aku di posisimu pasti aku gak kuat. Aku menutupi semuanya karena aku gak mau kamu jadi sakit. Saat itu kamu lagi hamil muda, aku takut kamu keguguran. Maafin aku yang gak mau cerita tentang Anita. Aku salah.
Sebenarnya saya terima jawaban dari Mba Nia namun hati ini masih marah. Saya katakan kepadanya bahwa saya wanita kuat. Jika saja ia memberi tahu, saya akan mengambil tindakan. Saya katakan padanya bahwa saya selalu berkata jujur kepada Mba Nia bahkan saat dulu suami Mba Nia SELINGKUH dengan SPG rokok, saya lah yang membeberkan dan saya lah yang menguatkannya. Ia berdalih dengan mengatakan bahwa ia tak mau saya bercerai dengan suami saya. Ia juga mengatakan bahwa masalah itu sudah lama sekali dan tidak perlu diungkit kembali. Di sini saya marah. Saya katakan padanya bangkai yang disimpan akhirnya akan tercium juga. Perceraian yang tak ia inginkan pun akhirnya terjadi juga.
Ia pun meminta maaf tapi sayang ia malah memarahi Mba D karena membeberkan semuanya. Saya chat Mba Nia kembali, saya bilang Mba D sungguh luar biasa baik dan ia tidak salah. Justru kenapa Mba Nia yang menyembunyikan sekian lama. Ia meminta saya untuk case closed tentang Anita. Ya, saya menurutinya. Saya katakan biarlah Anita mendapatkan balasan dari Allah tanpa saya harus membalasnya.
Hhh... bangkai tetaplah bangkai yang berbau busuk meski disimpan rapat agar tak tercium baunya. Sayang, meski sedalam apapun bangkai disimpan, baunya tetap akan terendus ke permukaan. Seperti itulah perselingkuhan. Perselingkuhan seperti bangkai yang busuk dan bau. Meski ditutupi sekian lama, perselingkuhan pada akhirnya akan ketahuan juga. Ntah si laki-laki atau si perempuan yang tidak sengaja membuka aib perselingkuhan mereka atau malah salah satu dari mereka yang lelah menutupi hubungan terlarangnya dan segera ingin go public.
So, siapapun yang berpikir untuk berselingkuh dengan suami/istri orang, siap-siap kalian akan mendapatkan balasan dari yang kuasa dan juga siap-siap melihat kesuksesan dari orang yang kalian sakiti. Percayalah, Allah SWT selalu berpihak kepada hambanya yang terdzolimi.